MITRA, TIMURPOS.COM - Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Ronald Kandoli dan Fredy Tuda, yang diusung PDI Perjuangan di banjiri masa pendukung RK-FT disaat meresmikan Poskoh Pemenangan yang diberi nama Kompas (Kompleks Pasar). Bertempat di Kelurahan Tosuraya, Kecamatan Ratahan, Minggu (3/11).
Ronald Kandoli saat memberikan orasi Politiknya mengatakan, pada tanggal 29 Agustus kemarin kami telah mendaftar sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Mitra di Komisi Pemilihan Umum Mitra. Begitu juga, pada bulan September kemarin kami telah melakukan penarikan nomor urut. Puji Tuhan, dan atas perkenan Tuhan kami mendapat nomor urut 1.
"Dalam kegiatan debat kandidat untuk Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati yang dilaksanakan di bulan kemarin, sempat terjadi tarik menarik, dimana pada awalnya debat kandidat itu akan dilaksanakan di kota Manado. Dimana, ketiga calon yang ada menyetujui debat kandidat dibuat di Manado. Namun hanya nomor urut 1 yang menolak untuk laksanakan di Kota Manado, kami mau debat kandidat dilaksanakan di Kabupaten Mitra," ungkap Kandoli.
Kandoli juga mengatakan lebih lanjut, karena pilkada di Kabupaten Minahasa Tenggara. Makanya, debat kandidat harus dilaksanakan juga di Minahasa Tenggara.
"Pada tanggal 5 November 2024, kita akan laksanakan debat kandidat yang kedua . Sehingga di debat pertama sudah kami sampaikan visi dan misi untuk Kabupaten Minahasa Tenggara, saya bersama dengan bapak Fredy Tuda sudah paparkan panjang lebar," ujar Kandoli.
Kesempatan tersebut RK menjelaskan, bakal calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Ronald Kandoli dan Fredy Tuda diusung PDI Perjuangan sangat bersyukur kami berdua lahir, besar dan membuka usaha di Kabupaten Mitra.
"Saya dan bapak Fredy Tuda lahir dan besar di Kabupaten Minahasa Tenggara, sama-sama kita berdua dari Minahasa Tenggara. Bapak Fredy Tuda itu lahir di Tombatu, saya lahir di Ratahan. Karena itu torang dua sama-sama lahir di Kabupaten Mitra, karena itu. Kami berdua sangat bersyukur, kami berdua sama-sama lahir di Kabupaten Minahasa Tenggara. Karena dari empat bakal Calon, hanya kami berdua tinggal di Kabupa ten Mitra. Lainnya saya tidak tahu tinggal dimana," ucap RK.
Kandoli juga menjelaskan, Minahasa Tenggara adalah Rumah Kita untuk Torang Minahasa Tenggara. Dirinya menambahkan, Kabupaten Mitra saat ini telah berusia 17 tahun mekar sebagai daerah otonom. Karena itu, sudah sepantasnya kita dipimpin anak-anak Minahasa Tenggara.
"Saya pada saat ini juga menyampaikan, bukan persoalan Ronald Kandoli dan Fredy Tuda torang mau kasih menang. Tetapi RK-FT merupakan harga diri dari Kabupaten Minahasa Tenggara, karena itu tirang harus mulai dari sekarang. Kalau bukan sekarang, kapan lagi Torang," jelas Kandoli.
Dirinyapun dalam kesempatan tersebut mengatakan, karena itu torang harus bersyukur PDI Perjuangan mempercayakan anak Ratahan dan anak Tombatu sebagai calon Bupati dan Calon Wakil Bupati.
"Daerah kita ini merupakan daerah yang kaya, ibarat kebun. Kalau pemilik kebun sendiri, dengan hanya datang dikebun mengambil buah yang ditanam dikebun. Artinya, karena torang akan Minahasa Tenggara, pastinya torang akan urus baik-baik. Apapun yang terjadi Ronald Kandoli dan Fredy Tuda tetap tinggal di Kabupaten Minahasa Tenggara," tegas RK.
Adapun menjadi konsentrasi RK-FT didambakan oleh warga masyarakat pertama, harga sembako yang terjangkau dan kedua ketersediaan lapangan pekerjaan.
"Seperti harga sembako bisa terjangkau oleh masyarakat, begitu juga dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Kedua program inilah yang sangat didambakan warga masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara," terang Kandoli.
Dirinyapun menuturkan, soal ketersediaan lapangan pekerjaa n. Kita akan mengundang investor dari luar, agar mereka mau untuk tanamkan saham di Kabupaten Mitra. Kalau perlu juga, kita kasih gratis pengurusan ijin.
"Namun dengan satu persyaratan yaitu, mereka itu harus mengrekrut anak-anak yang ada di Minahasa Tenggara sekira 95 persen. Inilah yang menjadi terged dari RK-FT," jelas Kandoli.
RK juga menyampaikan, di Kabupaten Mitra begitu banyak sumber daya alam yang sangat luar biasa. Salah satunya, kekayaan alam yaitu kelapa. Ternyata, hasil dari buah kelapa para petani hanya membawah ke Kabupaten Minsel dan Kabupaten Minut.
"Kalau Tuhan berkenan, di Kabupaten Minahasa Tenggara saya akan membangun pabrik tepung kelapa. Karena itu menjadi mimpi kami, dimana pekerjaan seperti ini adalah usaha padat karya yang memperkerjakan begitu banyak pekerja," kata Kandoli.
Editor: Alfrets Maurits
Reporter: James Wahongan