Mitra, TIMURPOS.com.
-- Hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, dimana sang proklamator Soekarno pada
6 Juni 1901 atau 123 tahun lahir di Surabaya.
Dan sejak kecil bung Karno sudah dikenal sebagai seorang pejuang sejati.
ini dibuktikan sejak remaja dan memasuki usia dewas bersama Bung Hatta serta
para pemuda bangsa ini memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Seperti pada
tahun-tahun sebelumnya, pada bulan Juni tahun ini juga diperingati sebagai
Bulan Bung Karno. Lalu, makna apa yang bisa diteladani dari kelahiran putra
Sang Fajar tersebut?
Calon Bupati Ronald
Kandoli mengatakan, bahwa ada banyak hal yang patut diteladani oleh seluruh
bangsa ini, termasuk pula bagi seluruh komponen masyarakat Minahasa Tenggara
terkait dengan memaknai hari lahirnya Bung Karno. Terutama meneladani ide,
pikiran dan gagasan-gagasannya dalam menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang besar.
“Jika berbicara Bung
Karno, tentu banyak hal yang bisa kita teladani. Terutama ide dan pemikirannya
dalam memajukan bangsa ini yang sedemikian cerdasnya dan relevan disetiap
jaman,” ungkap Kandoli.
Sehingga lanjut calon
Wabup Ronald Kandoli dengan mengingat salah satu pesannya yakni jangan
sekali-kali melupakan sejarah (jas merah), sebagai penerus bangsa, kita wajib
mewarisi berbagai ide dan gagasan Bung Karno yang memang sangat relevan dalam
mengisi pembangunan Indonesia maupun pembangunan Sulawesi Utara, khususnya
pembangunan Di Kabupaten Mitra. Sehingga Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara dan
bangsa ini menjadi semakin maju dan masyarakatnya semakin tersejahterakan.
Sementara itu Calon
Wakil Bupati Fredy Tuda menyebutkan, dari berbagai ide dan gagasan-gagasannya
yang cerdas dan berani, salah satu ajaran yang harus terus diteladani oleh
penerus bangsa ini adalah Tri Sakti Bung Karno. Mengingat ajaran Tri Sakti Bung
Karno tersebut adalah modal dasar yang kokoh untuk membawa bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang kuat.
“Adapun ajaran Tri
Sakti Bung Karno tersebut adalah berdaulat secara politik, berdikari secara
ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,” kata Tuda.
Tuda juga menambahkan,
konsep atau ajaran Tri Sakti Bung Karno tersebut diimplementasikan dalam
pembangunan bangsa melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB).
Harapannya, semoga ajaran Tri Sakti Bung Karno ini meresap keseluruh relung
jiwa komponen bangsa, sehingga pembangunan bangsa ini semakin maju dan bangsa
ini disegani dunia seperti masa-masa kepemimpinan Presiden RI pertama Ir.
Soekarno atau Bung Karno.
“Selamat merayakan
bulan Bung Karno dan mari jadikan momentum ini untuk bersama-sama memperkuat
semangat bersatu membangun Mitra, Sulut dan bangsa ini,” ujar Tuda.
Editor: Alfrets
Maurits
Reporter: James Wahongan