Mitra, TIMURPOS.com. - Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap, SH, MH (JS) dan Wakil Bupati Drs. Jesaja Jocke Oscar Legi (JL), diakhir periode kepemimpinan, digelar syukuran 10 tahun kepemimpinan dari Bupati JS serta 5 tahun kepemimpinan Wakil Bupati JL, oleh dinas Pendidikan Mitra, bertempat di SMP Negeri 1 Tombatu, Rabu (20/9).
Dalam acara syukuran tersebut diawali dengan pembacaan
puisi oleh Kepala Dinas Pendidikan Mitra, Sarah Kindangen, S.Pd, M.Pd
bersama kedua staf Dinas Pendidikan Mitra yang membuat haru Bupati JS dan Wakil
Bupati JL bersama para kepala sekolah dan para tenaga guru.
Bupati Sumendap dalam sambutannya mengatakan, dari sisi
manajemen, sisi administrasi, kita akan berpisah. Tetapi secara Filosofi dari
perpisahan tersebut kita akan berjumpa lagi, dalam tanggung jawab kita.
“Ketika saya mencalonkan diri saya sebagai Calon DPR RI, itu
adalah bagian dari rasa tanggung jawab besar bagi saya. Bukan hanya Kabupaten
Minahasa Tenggara, tetapi Sulawesi Utara pada umumnya,” ungkap Bupati Sumendap.
Bupati Sumendap juga menambahkan, ketika kami sudah tidak jadi
lagi Bupati dan Wakil Bupati. Begitu juga saudara-saudara menghadapi pejabat
Bupati yang baru, sistem manajerial, kepemimpinan itu akan berubah. Tetapi,
sistem administrasinya tidak berubah.
“Apa saya lakukan, apa yang saya buat selama ini kedepan akan dilanjutkan lagi
oleh pejabat Bupati. Pada tahun depan 2024 kita akan mencari calon pemimpin
yang baru,” ujar Sumendap.
Bupati Sumendap juga menambahkan, guru merupakan sumber
inspirasi dari murid, bahkan sumber harapan bagi orang tua. Setiap buah yang
menghasilkan buah baik ataupun tidak baik, itu dikembalikan kepada guru.
“Guru merupakan motivator bagi anak didiknya. Semangat, kemampuan,
serta kemauan belajar dari seseorang anak ada pada guru itu. Orang tua murid
kadang kala hanya 20 sampai 30 persen saja, tetapi yang 75 persen ada pada
guru,” jelas Sumendap.
Lebih lanjut Bupati Sumendap mengatakan, di era modern saat ini sistem
pendidikan merdeka belajar itu fifty fifty persen. Tetapi yang terjadi, karena adanya
hubungan emosional antara orang tua dan anak. Sehingga guru menjadi beban luar
biasa adalah, bagian tanggung jawab dari seseorang.
“Yang sebenarnya, skill atau bakat dari anak sebetulnya adalah
tanggung jawab orang tua, dan di sekolah tinggal dikembangkan oleh guru. Dan guru
hanyalah sebagai tutor serta mengarahkan seperti apa anak didik tersebut,” ucap
Sumendap.
Bupati James Sumendap, SH, MH yang sekarang ini akan mencalonkan
diri sebagai Calon Legislatif DPR RI dapil Sulut, mengatakan juga, negara
Indonesia merupakan negara berkembang. Jadi kurang setuju dengan Sistem itu,
bukan saya menolak. Tetapi, sistem itu belum terlalu tepat. Apa lagi menangani
anak SD dan SMP.
“Sukses atau kegagalan dari seorang murid itu bertumpuk pada
dimana dia bersekolah, siapa gurunya, siapa mentornya dimulai dari sana. Karena
disitulah saudara-saudara melahirkan pemimpin- pemimpin yang luar biasa. Dia
(siswa) jadi sukses, dia mencapai cita-cita itu semua ada pada guru,” kata Ketua
Panji Yosua, Bupati Sumendap.
Karena itu, Sumendap memberikan apresiasi yang tinggi kepada
Dinas Pendidikan yang telah memprakarsai kegiatan ini.
“Saya berikan apresiasi yang tinggi kepada, Kepala Dinas
Pendidikan yang pada saat ini telah menyelenggarakan kegiatan ini. Saya sekali
lagi ucapkan terima kasih Tuhan memberkati kita semua,” tutup Sumendap.
Perlu juga diketahui, diakhir kegiatan tersebut dinas Pendidikan
Minahasa Tenggara memberikan cendramata berupa lukisan kepada Bupati dan Wakil
Bupati.
Adapun yang ikut dalam kegiatan tersebut diantaranya, Wakil
Bupati Drs. Jesaja Jocke Oscar Legi, Sekertaris Daerah David H Lalandos, AP,
MM, Asisten III Ir. Elly Sangian, MM, Kepala Dinas Pendidikan Sarah Kindangen,
S.Pd, M.Pd, sekertaris Dinas, para Kabag, Kabid di jajaran Dinas Pendidikan,
para Kepala Sekolah se-Kabupaten Mitra, serta seluruh para guru yang ada di SD,
SMP se Kabupaten Mitra. (JW)
Editor: Alfrits Maurits